Memanggil tetapi enggan
Posted 29 Mei 2014
on:- Di: It's Me | prosaku | story | thanks to | Uncategorized
- 6 Comments
Kemudian tetapi malam
Lalu kehendak menjadi sebuah pertanyaan lelah, Mengapa enggan?
semenit ada keinginan namun sunyi lebih menyerupai wajah keletihan, Tetapi mau!
engkau nemenerima detik menjadi alunan nada yang membosankan. lalu
aku duduk menjelaskan pada sang malam bahwa aku seperti domba domba dalam altar istana Kasih bapak, di sudut gereja ua.
Aku kemudian sesaat………
ada tanya tetapi seperti wajah wajah suram ang hendak mencekik nyawa di ujung malam yang terakhir.
Pondog gede dalam alunan resah 2014
6 Tanggapan ke "Memanggil tetapi enggan"

kenapa harus enggan untuk memanggil?
panggil saja, biar suaramu sampai ketelinga mereka,
sekedar melepas kangen dan menumpahkan rindu,
mungkin mereka menjauh atau malah datang dengan rangkulan hangat.


kenapa harus engan memangil


enggang atau malas

29 Mei 2014 pada 7:56 pm
kemana dara dara dan garuda bloger semuanya ya.blue kangen
8 Juni 2014 pada 11:08 am
hehehe… kalau ngak buat BW, pasti yang dikangenkan itu ngak datang, nanda Blue. Ayuuuh… berjalanlah serata dunia ini. 🙂