sang pengantin itu……

Posted by: bluethunderheart on: 28 Maret 2012

• In: It's Me | prosaku | story
• 84 Comments

cerpen karya blue yang senang banget dibaca berulang ulang

Dia lelaki yang sempurna buatku. Sangat sempurna,mah! Meski bukan seorang pengusaha dan juga seorang pejabat tinggi namun bagiku,dia sangat sempurna. Dia lelaki pilihan hati dan jiwaku,pah! Empat tahun sudah cukup kan untuk menjalin hubungan antara aku dan dia. Kita juga sudah saling mengenal kan mah…….tentang keluarga besarnya. Ach! Cuma papah yang tak bertemu dengan keluarga calon suamiku. Tapi aku tak marah,pah. Kan papah sedang berdinas di luar kota………..oya, keluarganya titip salam untuk papah lho. Dia titipkan juga kado buat papah…….heheh meski hanya setelan batik danarhadi namun Linda yakin itu sangat cocok untuk papah. Kan Linda yang memberitahukan warna serta ukuran baju papah. Heheheh……….jangan marah ya pah!

Satria Banyu Erlangga, namanya sangat gagah ya,mah? Mamah……….koq diam sih. Nah gitu dong senyum………..nama calon suami linda sangat gagah seperti kepribadiannya kan,mah! Ia memang bukan abri atau anggota tentara namun tubuhnya selalu ia rawat agar bisa melindungiku’,begitu bisiknya lembut di dekat gending telingaku. Ach! Rasanya ingin segera cepat cepat hari sabtu dech kalau begini…biar aku bisa cepat cepat menjadi istrinya. Biar linda bisa berlindung di dekapan hangat tubuhnya. Sayang yah,papah belum sama sekali bertemu dengan calon suamiku. Kapan sih pah ada waktu untuk sekedar bertatap muka saja? kapan sih papah mau mendengar niat dari ketulusan hatinya dalam menjalankan hubungan bersama linda? Kapan sih papah bisa meluangkan sedetik saja senyum untuk ia. Papah akan selalu meridhoi hubungan serta niatmu, itu yang terpenting’ begitulah selalu papah memberikan alasan atas ketidak adaan waktu untuk bertemu dengan calon suamiku.Tadinya aku mau marah namun akhirnya setelah kupertimbangkan lagi ternyata papah sangat mengikhlaskan niat hubungan kami berdua.I love u papah!

Undangan sudah di sebar dan segala keperluan tuk acara hari Hnya juga sudah beres.Bahkan papah sudah mengambil cuti seminggu agar bisa memberi hadiah atas perkawinan kami berdua.Papah bilang, ini demi kasih sayang papah terhadap anak papah yang sebentar lagi akan meninggalkan masa masa kebersamaan dengannya untuk menerima kehangatan dari suamiku kelak.Papah bahkan sudah menghubungi semua teman teman tentara papah, atasan papah serta kerabat serta saudara papah untuk menjadi saksi atas pernikahanku dengan  Satria,seorang pegawai bank biasa.Laki laki yang sangat sempurna untuk…………………….’Linda! buka pintunya,nak! Dengarkan mamah bicara, tutur mamahnya untuk menghibur rasa kepedihan yang dialami anaknya saat mengetahui kalau calon suaminya adalah seorang yang ikut menghabisi nyawa adik papah sendiri, tujuh tahun yang lalu. Tak ada sautan.Tak ada ucapan. Hanya deru nafas yang seperti hendak menyayat sayatkan kerongkongannya. Dahaga airmata sudah terasa kering atas tangisan yang ia sendiri tidak pernah mengerti akan menerima kenyataan yang sangat sangat menyakitkan ini. Kehadiran papah serta sahabat sahabat papah  menjadi saksi untuk pernikahanku tetapi datang justru hendak menangkap calon pengantin ku sendiri…………………..!

Ku pikir ku tak pernah pantas untuk bahagia …….sejak kau pergi dalam ketidak tahuanku…….

jangan lagi kau pergi dari hidupku takkan mudah untukku bila sendiri

biar kita nikmati rasa bahagia……ingin selalu bersama di dalam ruang dan waktu……….titi dj and agnes

Ada tanggapan jika sahabat mengalami hal sedemikian ini?