aku,hujan dan pergi ke sekolah

Posted by: bluethunderheart on: 3 Maret 2012

• In: It's Me | prosaku | story
• 37 Comments

Mak!

Aku selalu bangga dnegan Emak…kerana apa,mak? Kerana Emak selalu membuat Ayu bersemangat dalam kehidupan ini. Dalam kepaspasan hidup emak selalu tetap mengharapkan agar Ayu bisa terus sekolah. Emak bilang,”Emak akan tetap berusaha semampunya untuk mewujudkan impian ayu menjadi dokter” Itu yang selalu emak bilang setiap kali ayu hendak berangkat ke sekolah. AYu selalu bangga sama Emak. Pokoknya ayu tidak ingin menyusahkan Emak dan berusaha menuruti semua keinginan emak,makanya ayu nggak pernah malu untuk membantu emak berjualan kue ke keliling desa selepas pulang sekolah. Ayu ndak pernah letih dan mengeluh,mak. Beneran! Kerana hanya ini yang bisa ayu lakukan untuk membalas jasa jasa emak………oya,mak, tetapi nanti setelah masuk ujian akhir sekolah ayu bolehkan untuk istirahat berjualan kue.Soalnya ayu ingin belajar agar  nilai hasil ujian ayu bisa bikin emak bangga nantinya. Kan ayu sudah kelas enam dan akan masuk ke smp. Doakan ayu ya,mak.

Emak……………..

kenapa yach sudah tiga hari cuaca selalu tak ramah pada bumi? Hujan lebih nyaman sepertinya menjadi sahabat langit di pagi, siang,sore dan malam. Bahkan Hujan terkadang bikin ayu was was. Ayu takut tak bisa ke sekolah kerana hujan yang sangat lebat. Kemaren saja ada kabar di desa sebelah banjirnya sangat parah. Teman sekolah ayu bahkan tak bisa sekolah kerana banjir yang datang melanda tempat tinggalnya. Ayu sangat takut mak…………apalagi emak tak bisa berkeliling di sore hari untuk menjajakan dagangannya. Ayu tak bisa bantu apa apa,mak,kerana ujian sekolah hampir tiba dan ayu benar benar mau belajar saja…….maafkan ayu ya,mak!

Oya mak, dua hari lagi ayu hendak mengikuti ujian akhir sekolah. Ayu berharap emak slealu mendoakan supaya ayu bisa menyelesaikan semua soal soal tersebut dengan baik dan benar. Emak, kenapa juga ayu koq jadi ingin dipeluk emak terus yach…………..sepertinya ayu takut kehilangan emak. hanya emaklah yang selalu merawat dan bisa membahagiakan ayu semenjak ayah meninggal tujuh tahun yang lalu.Sini donk mak….peluk ayu…….tentram dan hangat jika ayu sudah dipeluk emak, meski terkadang emak masih bau keringat sepulang berjualan  tetapi ayu tak masalah kerana ayu ingin di peluk sama…………………..”Bu Lastri,kata pak Rt kita segera berangkat ke pemakaman,”pelan sapa bu Fitr4y saat menegur bu Lastri yang masih termenung sambil memegang photo anak satu satunya yang meninggal disebabkan jatuh dari jembatan penghubung yang runtuh saat hendak ke sekolah. Dalam tangisan bu Lastri berusaha untuk tenang menerima musibah ini.Meski airmata terus jatuh menetes di kedua kelopak matanya.