Archive for Februari 2012
seraut wajah sang bripda………………
Posted 22 Februari 2012
on:- Di: prosaku | story | thanks to
- 43 Comments
jika saja embun tak menyisahkan tetesan diujung daun itu,pastilah
sang pagi tak sebegitu sejuk. Tapi,
apakah hanya embun yang menetes dipepagian yang masih sunyi?
tidak! Bukan saja embun,masih ada sosok sang bRipda yang sigap
untuk segera menuntaskan kerjaannya. Kerana tugas sang polisi tak pernah bisa menentukan waktunya.
Lalu,mentari siang bersinar tepat di langit.Panas memang,tetapi sang bripda tak pernah lelah untuk meneruskan tugasnya mengamankan sekelilingnya.Bahkan saat demo berlangsung ia tetaplah bertugas.
Ramah,sopan dan tidak seperti yang digambarkan banyak masyarakat bahwa ia tetaplah sosok polisi yang manis,baik hati dan tentu saja……………………ganteng!Ach,jika bersapa dengannya sengatan matahari tak kan terasakan.
dan malam pun tiba,bersama rekan tugasnya ia akan kembali menjadi sosok lelaki biasa.Dan kerana biasa itu maka semakin nampak kegantengannya……………oh,bripda kapan aku akan kamu tilang?” begitu sebagian kesan para gadis gadis yang mengharap ditilang oleh sang bripda.
Dan sekali lagi kesan polisi semakin lebih nyaman,ramah dan tentu saja mengagumkan………………..jadi tak salahkan jika seorang polisi berwajah ganteng?
bandung memilikinya,2012
- Di: prosaku | story
- 37 Comments
sebentar saja mentari enggan untuk memberikan pantulan cahayanya ke bumi,tetapi
tidak bisa mengurangi hawa panas di jiwanya.
Lalu kesegaran sepertinya hendak diinginkan. Lalu,
mencarilah pantulan nafsu yang bergelora ke seluruh arah.
Dapatkan!
dan cinta pun datang di sela sela percikan panas sang mentari nafsu lainnya. Menggantikan mentari yang enggan bersinar. Kemudian,
tubuh dan jiwanya seperti telah menyatu dalam janji kebersamaan.
Meski panas bukan lagi yang diinginkannya. Bukan pula percakapan mentari dan langit yang membisu. Tetapi,
jiwa jiwa itu salah mengartikan arti ‘Mencari Kehangatan’ yang sejatinya.
Hingga cemburu lebih berbicara di sepanjang hari harinya. Dan kematianlah yang terjadi. Memanaslah,
seperti menggantikan sinar mentari yang enggan menemani harinya. Dan sang pecinta itu tertunduk lemas
diantara jasad jasad penuh kecemburuannya.
tragedi kecemburuan sang pecinta sejenis,nganjuk 2012
Komentar Terbaru