perjodohan langit
Posted 10 Februari 2010
on:- In: prosaku
- 63 Comments
Bagian III
Pukul 24.01.28
Seperti pemberitahuan atas kemarahan sang langit di jagad malam. Diantara gemuruh angin yang memperlihatkan betapa egoisnya petir mencabik cabik kulit awan yang terdiam dalam kehitaman pekat. Gemuruhnya membentang dari sudut yang tak beraturan lalu menukik tak berhorizontal membabi buta.
Tetesan hujan sudah tak lagi berirama bahkan tak berbentuk sebuah tariannya yang indah. Semuanya seakan terbabpitis oleh egonya sebuah kemarahan………….(Membaca apapun diatas kegelisahan langit yang marah pasti akan menimbulkan jejak yang selalu dan selalu saja menuruti kata sesepuhnya sang Kebaikan! Lalu kita teringat akan Doa. Akankah selalu berurusan dengan membaca doa saat sesuatu buruk menerpa?Dimana sebelum sebelumnya kita mengingatnya saja enggan bahkan terkadang justru menyepelehkan doa)
Aku ingin tidur jangan ganggu aku!
Aku tak mengganggumu……….aku justru ingin memperlihatkan apa
yang sesuangguhnya jarang engkau lihat. Bangunlah
Tidak! Biarkan aku disini menikmati ragaku yang tertidur pulas. Aku lelah berbisnis sapa denganmu. Jangan ganggu aku! Jangan datang disetiap aku hendak tertidur
Angin menjilat gelombangnya mempertautkan dedaunan dengan satunya lagi hingga mendekat jatuh ke tanah yang membecek basah!
Darah emosi halilintar tak terkendalikan seakan hendak melahap seisi bumi
Aku tidak takut!
Karena kamu memiliki keinginan untuk berdoa?
Ya ada doa yang selalu disini di dekat nadiku
Tapi kamu segera melupakan doa setelah segalanya berakhir. Dan kembali terbenam dengan kesibukan apapun di duniamu. Lalu melupakan bahkan seperti tak memiliki Doa. Sama seperti kejadian yang terjadi saat kamu menab……………
Aku ingin lepas dari sentuhan bisikan hatimu. Aku lelah! Aku hendak tertidur. Dan aku ingin mendekap kesakralan doa itu disini……………..
Seperti gemuruhnya angin ditengah hujan……..sedemikian pula dengan bayu yang meronta diatas ketidaksadarannya.
“Bayu………….bayu bangun,bayu!”sentakan jemari tangan dari ayahnya membuat bayu segera tersadar atas impiannya yang buruk. Keringat menetes di dahi dan menurun di pipihnya bahkan menempel lekat diujung bibirnya.
Bayu segera bangkit dari tidurnya dan memeluk erat di tubuh ayahnya. Sangat erat!
Seperti pelukan rinai hujan yang kian membesar.
Sesaat suasana terdiam. Hanya desis nafas mereka yang terdengar. Ayahnya masih mengusap rambut anak laki satu satunya itu dengan penuh kelembutan. Selembut kasih sayang yang selalu disentuhkan dari akar nafas hingga menjadi dahan yang memiliki ranting rantingnya. Begitu hangat pelukan yang disuguhkan oleh ayahnya. Sebuah suguhan yang terekam dengan sangat kuat di bathin bayu sejak ibunya pergi meinggalkan dirinya. Dan membiarkan satu rasa terlepas. Dan itu hanya ditujukkan dari ayahnya. Ranting yang seharusnya masih membutuhkan siraman agar tetap kokoh itu ternyata mesti rontok perlahan lahan sehingga tak menimbulkan dedauanan yang hijau merindang.
Bayu kembali menarik nafasnya dan segera dihempaskan di bahu ayahnya. Bahu yang selalu siap menjaga dan menerima beban duka dan derita dari anaknya. Bahu yang setiap saat tak pernah lalai dari kehidupan bayu berusia dua tahun hingga menjelang tujuh belas tahun.
Mata lelaki berusia empat puluh delapan itu tak menampakkan rasa lelah dan ngantuk. Masih bersinar dan tetap memberikan sinar kasihnya untuk seorang anak satu satunya tersebut
Di luar hujan mengganas dan anginnya menerpa beberapa penghuni di bumi. Bahkan ada yang roboh.
bersambung lagi yuk………heheheh
63 Tanggapan to "perjodohan langit"
wew.. kaya’nya masih ada lanjutannya lagi ni..
benar2 ungkapan emosi jiwa yg dasyat dan indah.. aku benar2 suka dgn bahasamu yg istimewa ini, sahabatku…
salam hangat..
salam damai selalu…
sabar nunggu berikutnya
sebuah refleksi indah akan kehidupan…..saya mengagumi keindahan cerita ini…luapan emosi dan visualisasi kehidupan yang bagus….
tambah penasaran… kayaknya bakal panjang ni Om..
hehehehe
bayu dan ayahnya, gimana cerita selanjutnya? apakah ada konflik yg masuk? atau klimaks yg muncul? hehehe, menarik ceritanya… 🙂
makin lama makin bikin penasaran nih, ceritanya, Blue..!
“Kata-katanya makin garang…!”
waw kena banget maknanya … nyampe ke hati pembacanya mas…
setiap untaian katannya mengandung makna yang dalam…hebat mas..
kadang kita berdoa hanya disaat butuh saja…
Mari berdoa dikala susah dan senang
Sesungguhnya sebaik-baik penolong hanya Dia salam hangat kembali
ayo blue, semangadh!!!
Wah ternyata masih lanjut, ada berapa episod nih?
Kutunggu episode berikutnya.
perasaan sayang seorang ayah terhadap anaknya memang tak pernah pudar
salam hangat juga bro.
apa hujan mempengaruhi mimpi buruk juga ya, di kisah ini?
berkunjung bang…
semoga tetap bersemangat meski hujan terus mengguyur.
Mimpi bruk emang selalu datang kapanpun, terasuk dikala hujan.
Sy mau dunk punya dkisahkan seperti ayahnya & Bayu..
Bersambung lagi ternyata 😀
Hmmm… engkau selalu membuat aku menjadi penasaran sahabat, kenapa harus dibuat bersambung ?…
Hmmm,.. semakin dalam dan bermakna,.. untaian kata yg mengalir begitu saja,… hebat Km Blue,.. tetap semangat,.. ditunggu kelanjutannya,.. kasih sayang Ayah terhadapBayu
Kunjung balasan….cerbung ya….kreatif !
Kunjungan pertamana nich…..salam kenal salm silaturahmi..
I do truly like your professional topic! Could you create the biography term paper as example? Because I do know that a great essay writing service could create well researched term papers of the best quality.
salam sejahtera
wah sudah ketinggalan beberrapa episode nih
ceritanya menarik mas
sayangnya saya tidak tahu seri sebelumnya
Ya, terkadang manusia baru ingat akan kekuatan doa pada saat ia mulai terpuruk dan terjatuh…Keren mas Blue!
blue amkaming pa kbar? senengnya baca2 cerpen blue
waah, cerpen baru lagi ya,blue…
kayaknya bagus nih ceritanya ^^
kenapa selalu membuat cerita yang bersambung.
kasihan si anak, sudah sejak kecil ditinggal ibunya, untung sang ayah setia mendidik dan memberi kasih sayang kepadanya
wah sampe 2x baca saya mas…. nggak bosan2nya saya membacanya…terimakasih mas telah menyuguhkan bacaan bagi kami semua…..
ditunggu lanjutannya… heheheeh
tampaknya ayhnya penyayang ya… 😉
Bisa jadi novel ini.
Duh, aku ketinggalan 3 seri perjodohan langit ini, Blue. Mhn maaf, ada kesibukan beberapa hari ini, tak sempat online. Akan saya lihat perjodohan langit sebelumnya…
semangat mas blue….
Judulnya saja dah booming..
Ceritanya luar biasa,,
Makasih Blu
Kasihan tuh Bayu ketakutan 😛
ditunggu lanjutannya 😛
Mantap Blu ceritanya..asik
Ditunggu loh sambungannya..
Blue selalu menyuguhkan cerita yang apik dan enak dibaca 🙂
Lanjutkan karyanya Blue
Salam hangat selalu 🙂
Wah…mantap nih ceritanya, tapi ternyata cuma mimipi toh…ngomong2 ibunya kemana ya ? apa dijelaskan di lanjutan berikutnya…
1 | alfarolamablawa
10 Februari 2010 pada 8:11 am
pertamaxxxx hehehe
selamat pagi…
maaf baru bisa berkunjung…