Remember me (II)
Posted 12 Januari 2010
on:- In: story
- 65 Comments
PAGI
Semua keperluan kantor suaminya sudah di bereskan olehnya dan sebagian sudah di letakkan di jok bangku belakang mobil suaminya. Dan ia juga sudah menyediakan sarapan paginya yang berupa roti sandwiz bertabur parutan keju dan yogur. Juga segelas air putih hangat. Hanya menunggu suaminya turun dari kamar tidurnya yang berada di lantai dua. Sementara kedua anaknya sudah terlebih dahulu dibawa main oleh para pengasuhnya di halaman belakang dekat kolam ikan serta kolam renang. Ia tahu kalau si bungsu paling tak suka dengan air maka di buatkan ayunan dipinggir dekat tembok. Sesekali ia melambaikan tanganya dan tersenyum pada kedua mata hatinya dari ruang makan yang memang sengaja di buat terbuka agar bisa leluasa memperhatikan kedua anak anaknya jika sedang bermain di taman belakang. Dan sengaja tak ada sekat atau benda apapun yang bisa menutupi pemandangan itu. Dan untungnya suaminya juga menyetujuinya.
Beberapa menit kemudian saat suaminya sudah rapih dan duduk di bangku meja makan. Perhalatan setiap pagi segera dimulai. Diawali dengan segala rentetan agenda acara yang biasa dan mungkin akan di kunjungi oleh suaminya. Lalu beralih pada satu janji yang memang tak bisa di batalkan, yaitu menyaksiakan acara java jazz nanti malam. Yah, keduanya memang penggemar berat lagu lagu jazz dan ballad.
Selanjutnya Aurel menghantar suaminya sampai di depat teras dan saat mobil itu sudah meluncur keluar garasi ia segera kembali masuk kedalam untuk sekedar bercanda pada buah hatinya. Meski hanya sesaat namun ia tak mau kehilangan saat saat bersama buah hatinya. Selanjutnya ia segera masuk ke ruang kerjanya dan mulai berbaur pada rutinitas pekerjaannya. Hingga suara hpnya berdering untuk beberapa kali. Aurel masih enggan di ganggu sebenarnya namun ketika bunyi itu mulai mengusik beban pendengarannya ia segera mengangkat hpnya dan mengklik jawabannya. Tanpa melihat siapa yang menelpon aurel mencoba menyapa suara dari seberang yang hanya terdiam.
“Hello,”
“………..”
“bisa jawab pertanyaan saya kan? siapa anda?” katanya sambil tetap memperhatikan berkas berkas pekerjaannya yang masih berceceran diatas meja kerjanya.
Namun tetap tak ada jawaban,
Dan Aurel hendak mematikan hpnya saat terdengar suara dari seberang tempat ia langsung meresponnya. Dan percakapan itu terasa mengusik pekerjaannya sebenarnya bahkan Aurel hampir terbelalak saat mengetahui si penelon. Berkas itu mulai tercecer dari genggaman tangannya. Jatuh ke lantai dalam diam yang mungkin seperti mematikan jantung Aurel sendiri. Sumpah serapah ia mencoba menenangkan pikiran dan perasaanya.
Dan setelah ia bisa mengendalikannya ia segera berkata,” Ada………ap…………..apa lag……..lagi, Carol. Dan darimana kamu tahu nomorku?”
Semburat kegalauan mulai mengusiknya dan aurel selalu saja tak tenang saat laki laki itu mulai kembali hadir dalam kehidupannya.
“Kenapa kamu,Real? kelihatannya kamu gugup dan tak siap menerima kehadiaranku? Atau……..memang kamu sudah ingin melupakanku dan mencoba untuk tak berdamai dengan situasi seperti saat saat ini. Aurel………………tenang. Aku harap kamu bersikap biasa saja dan tak perlulah kamu merasa asing lagi denganku. Maukan,real. Aurel……………”
” Maaf, aku masih ada kerjaan dan maaf jika aku harus mengakhiri pembicaraan ini.”
Tanpa menunggu jawaban dari seberang aurel langsung mengnonaktifkan hp blackbery javelinnya. Suara deru nafasnya berpacu bersama dengan ke tidak siapan pikirannya menerima kehadiran laki laki itu. Sesaat Aurel menarik nafasnya dan menghembuskannya keatas langit langit kamar.
Dan alangkah senangnya aurel saat kondisi pikirannya sudah kalut terdengar suara sapa kedua anak anaknya yang datang ke kamar kerjanya. Untuk sementara waktu ia sedikit lega dengan bercanda canda bersama mereka.
***
Malam
Rada kesal juga mereka berdua saat hendak memarkirkan mobilnya di arena parkit jcc senayan. Saat mereka berdua hendak menyaksikan acara java jazz. Dan kepenatan itu masih berlanjut saat mereka juga hendak memasuki lorong lorong pintu masuk assembly 3.
Itu hanya sebentar dan saat si pembawa acara mulai memastikan kalau sang penyanyi Jason miraz akan segera dimulai.
Nampak aurel menggandeng tangan suaminya begitu erat saat si penyanyi mulai menyanyikan lagu Make it nine dan lucky.
Semuanya hanyut dalam lantunan suara khas jason. Para abg abg malah semakin keras meneriakan nama si penyanyi saat bereaksi dengan penonton yang ada di depannya. Dan tiba tiba di tengah acara sang suami memohon untuk keluar sebentar menerima telpon dari relasinya yang ada di semarang. Aurel menganggukan kepalanya tanda setuju. Dan ia kembali terbius saat terdengar intro dari lagu life is wonderfull. Tidak! Bukan hanya aurel namun semua pengunjung yang ada di ruangan tersebut. Teriakan serta teriakan mulai membahana bersama suara suara yang mengikuti lyrik lagu tersebut.
Aurel benar benar menikmati acara malam ini. Dan perasaan itulah yang terbawa saat ia segera meninggalkan ruangan dan menuju ke lobby utama dan berdiri menunggu suaminya.
Beberapa detik kemudian.
‘Masih menunggu suamimu,real?” sapaan itu. Sapaan yang tanpa ia menoleh ke arah pemilik suara itu pun ia sudah tahu siapa yang menegurnya. Namun kali ini ia sudah bertekad untuk menjawab sesantai mungkin. Ia tak mau terlihat kaku dan sepertinya menjadi tersangka di depan laki laki tersebut. Ia mulai menoleh saat suara itu berulang ulang menmanggil namanya. Aurel tersenyum sedikit. Dan ia tak mau membalas sambutan tangan laki laki itu saat menjulur ke arahnya.
“Kenapa kamu,real?”
Diam.
“Mestinya aku yang marah sama kamu dan bukan kamu yang justru marah padaku,real? Dengarkan aku! Aku sampai saat ini masih menanti dan mengingat kamu sedangkan kamu sendiri? Coba kamu pikir lag………..”
“Sudahlah,carol. Sudah! itu semua masa lalu dan sekarang aku sudah memiliki seorang suami yang sangat sayang padaku,”
“Apa aku tak sayang pada kamu,real. Apakah selama ini aku akan merubah semua perasaanku padamu meski…………………..
“Carol please!”
“Kenapa,real. Kenapa! Apa yang membuatmu tega merubah semua keinginan serta cita citaku untuk memilikimu selamanya. Dan kenapa justru malah kamu kawin dengan laki laki yang sebenarnya belum begitu lama kenal dengan kamu. Aku real………….aku yang begitu kenal kamu lama dan yang memahami semua prilaku dan cita citamu.”
Real terdiam dalam sudut perasaannya yang kelabu.
Dan aurel mencoba tak terbenam dalam situasi yang sepertinya membuatnya tak nyaman. Dan …………….
Bersambung
65 Tanggapan ke "Remember me (II)"

jangan2 buah hati kecilnya itu anak dari carol hehe… sok2 nebak *


ah om blue bersambung, jangan jangan striping ni ceritanya….


potingan yang panjang tapi aku tetap membacaya.mas jangan nyambung lagi atuh


Siang blue….:) diajeng dateng nich bawa makan siang..kamu pasti blom makan kan ? 🙂

😯 makan siang..?? mau..mau..mau… 😳



semoga hari-mu menyenangkan ya blue 🙂


selamat sore bang blue…salam sapa hangat dariku selalu……


mantap sobat, karya yang indah, di tulis dengan bahasa yang indah dan mengalir.
teruslah berkarya untuk sebuah perubahan, meski itu harus dimulai dari yang terkecil. diri kita.
semangat!!!


waduuuuhhh ceritanya paaannjaaannnggg…………… sukses, blue!!!


wahhh bagus blue…
carol…carol…aurel..aurel 😀
tetap menulis ya blue 🙂


jadi penasaran nih…..


salam super-
salam kenal,sungguh blog yang sangat inspiratif.
saya akan sering berkunjung kesinidan berharap mendapat tambahan ilmu dan wawasan.
Sukses selalu untuk Anda.


salam kenal dobleh yang malang


blue ini cerpen barunya ya..??? aku baca dulu ya


kayak sinetron ya mas…. 🙂


menunggu cerita selanjutnya om………


wuih ceritanya bersambung ya…………………………..numpang baca-baca gan


Lama ga berkunjung kemari,…. Udah banyak penggemarnya bleh,… mantap ceritanya


Asyik juga blue punya cerita. Yg jelas !’ll remember you blue….
salam rindu selalu. hehe


mana nih blue, sambungannya. 🙂
Remember me itu perkataannya carol? remember me please gitu ya.. supaya aurel jngan melupakan dia. Yah, kan aurel sudah ada yg punya.


mencoba berkunjung ditengah kekacauan koneksi …


salam hangat untuk sahabat …


koment sy menghilang ? …


aurel carol itu cewe? hmmm


Tahukah engkau, sobat? aku selalu berupaya mengejar tuylisan-tulisanmu yang terbaru. Hmmm,..Aurel..inspirasimu, sobat. Selalu mengagumkan.


Selalu, dan selalu mengagumkan. Inspirasimu, sobat. Senantiasa membuatku ingin menulis seperti caramu.


yg menjadi pertanyaan saya adalah kenapa cinta mereka (sepertinya mereka memang sudah punya ikatan sebelumnya) dahulu sepat terputus? apakah karena carol mengejar karir? ato bisa juga karena aurel dijodohkan oleh keluarganya, hingga harus melepas ikatan cintanya dengan carol? *saya tunggu part II-nya*
## jangan tanya kalo carol itu tau nomor aurel dari saya yah, soalnya saya maupun aurel itu tidak saling kenal…….xixixixiii……


Dasar Carol… bersambung…..


dah kirain mau tamat, eh bersambung lagi yaaa.
ditunggu endingnya deh….


[…] karena blog ini bagi saya sudah sangat membantu di dalam hidup saya, saya bisa belajar menulis, belajar membuat cerita dan belajar membuat puisi-puisi penyejuk jiwa. semoga indahnya kebersamaan blog selalu bersama kita […]


20 menit daku baca cerbung. nice postt ^_^


wah…cerbung yang menyentuh (at least buatku), jadi teringat….


dan.. terus ..? kemudian? cinta bisa tumbuh karena terbiasa… bagi saya it’s okay… asal orangnya baik aja yah 🙂


yeahhh.. I remember u


masa seh g lupa..ga mungkin dunk blue hehehe
pakabar kawan..???
salam, ^_^


wowww..masih bersambung rupanya..di tunggu deh sambungannya..
salam super hangat


aku suka namanya CAROL


[…] karena blog ini bagi saya sudah sangat membantu di dalam hidup saya, saya bisa belajar menulis, belajar membuat cerita dan belajar membuat puisi-puisi penyejuk jiwa. semoga indahnya kebersamaan blog selalu bersama kita […]

12 Maret 2009 pada 8:35 pm
yah ko bersambung lagi… :d
jangan lama2 ceritanya dong…
bab I uda mulae lupa hee..
12 Januari 2010 pada 10:54 pm
maklum deh…fans beradd hihihihi *gosip*